Monday, June 15, 2020

Memilih Sekolah Anak yang Tepat

Sebentar lagi memasuki ajaran baru. Pasti mommy-mommy cantik bingung mau menyekolahkan anak dimana. Yang pasti ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah yang terbaik kan? yang bonafit, terkenal dan bayarnya mahal. Tapi tidak semua sekolah bayarnya mahal itu sekolah yang terbaik. Contohnya saya, saya memasukkan putri kami di sekolah taman kanak-kanak swasta terkenal di kota, sekolah profesi. Kesalahan saya adalah tidak melakukan survei sekolah tersebut. Dari segi guru maupun kenyamanan lingkungan sekolah. Kami menyekolahkan putri kami di sekolah itu dikarenakan keinginan almarhumah eyang putrinya. Awalnya si kecil ok2 saja tidak ada masalah. Hari kedua masuk sekolahpun bisa ditinggal tanpa ditungguin. Tapi memasuki minggu kedua si kecil rewel minta ditungguin. Tidak tahu kenapa. Otomatis saya tungguin depan pintu gerbang sekolah. Ternyata dia tidak betah karena lingkungan sekolah seperti guru dan teman-temannya.katanya guru dan teman-temannya jahat.  Saya terus support si kecil agar mau sekolah. Saya rayu kalau pulang sekolah tak belikan mainan yang dijual di depan sekolahannya. Alhamdulillah dia tidak rewel lagi. Sekolah profesi sih, emang kelihatannya wah banget.berkumpul dengan para orang tua yang notabene sosialita. Banyak yang mmenginginkan anaknya sekolah di sekolah tersebut. Tapi bagi saya pribadi, lebih baik menyekolahkan anak di sekolah yang basic nya ada agamanya. Sehingga kita tidak terlalu banyak waktu untuk mengajari agama di rumah. Toh di sekolahan sudah banyak diajarin agama. Selain itu, anak kita kan investasi masa depan yang sangat mahal harganya. Kalau tidak didasari agama yang kuat, mau jadi apa mereka? Sekolah profesi hanya membanggakan seragamnya.Tapi untuk apa itu? Hanya kebanggaan duniawi. Sedangkan kalau anak kita bisa menghafal doa-doa harian dan surat-surat pendek, kita sebagai orang tuanya merasa bangga, bangga secara duniawi maupun akhirat.


Tidak sukanya saya di sekolah profesi, adanya diskriminasi anak. Jika anak dari orang tua yang pekerjaannya seperti sekolah profesi tersebut, diistimewakan apalagi kalau orang tuanya menjabat Kepala.Contohnya jika anak dari orang tua yang menjabat Kepala tidak masuk sekolah karena sakit, pasti gurunya menjenguknya tetapi jika yang sakit murid lainnya, guru tidak menjenguk melainkan paguyuban wali murid. Dan lagi saat pemilihan anggota drumband untuk lomba, anak dari Kepala "profesi" langsung dimasukkan menjadi anggota drumband walaupun sudah pas anggotanya. Sedangkan murid lainnya yang ingin masuk menjadi anggota drumband, tidak bisa masuk formasi drumband. 

Adapun sekolah yang bayarnya mahal tetapi fasilitas yang didapatkan tidak sesuai, ya juga percuma kalau disekolahkan di tempat tersebut. Mending disekolahkan di sekolah biasa yang fasilitasnya sama. Benar tidak mommy-mommy? Jadi kita harus selektif dalam memilih sekolah buat putra-putri kita. Jangan sampai salah memilih sekolahan. Adakan survei terlebih dahulu dari referensi orang-orang yang pernah menyekolahkan anak mereka di sekolahan tersebut.