Tuesday, February 2, 2021

Kisah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad Saw lahir pada hari Senin tanggal 12 bulan  Rabiul awal tahun  gajah di Makkah Al Mukharomah. Disebut tahun gajah karena saat itu ada pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah yang ingin merobohkan ka’bah.

Menjelang kelahiran Nabi Muhammad, ada sejumlah peristiwa besar yang terjadi. Beberapa peristiwa besar itu, seperti singgasana Raja Persia Kisra Anusyirwan yang bergoyang dan 14 balkon istananya ikut runtuh. Selain itu, padamnya api sesembahan kaum Majusi di Kuil pemujaan di Persia (kini Iran). Padahal api ini diyakini sudah menyala seribu tahun lebih dan tak pernah padam sekalipun. Masyarakat Majusi berusaha untuk menghidupkan kembali api tersebut untuk disembah, namun upaya mereka gagal. Peristiwa besar lain menjelang kelahiran Nabi Muhammad, yaitu air Danau ‘A’ yang dikultuskan oleh masyarakat Persia, tiba-tiba surut. Tasik Sava atau semenanjung suci bagi masyarakat Persia pun mendadak tenggelam. Sementara di Makkah, pasukan gajah yang dipimpin Raja Yaman, Abrahah gagal menyerang ka’bah. Abrahah merasa iri sebab perekonomian Makkah denganadanya ka’bah lebih maju daripada Yaman yang punya kuil untuk sesembahan juga. Banyak orang berziarah ke Ka’bah sehingga mendongkrak perekonomian Makkah. Sebaliknya sedikit orang pergi ke kuil di Yaman. Abrahah pun menyerang Makkah dengan menggunakan pasukan gajah. Peristiwa penyerangan ini diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Fil. Disebutkan bahwa saat masuk kota Makkah, pasukan gajah dihujani batu oleh sekelompok burung ababil. Pasukan gajah kocar-kacir dan Ka’bah serta kota Makkah selamat.Tak lama setelah itu, Nabi Muhammad lahir.

Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah.Abdullah meninggal dalam perjalanan niaga dari Syam saat Nabi Muhammad berusia 3 bulan dalam kandungan Aminah. Abdullah meninggal ketika singgah ke tempat saudara ibunya di Yatsrib.

Nabi Muhammad kemudian diserahkan kepada ibu pengasuh Halimah Sa’diyah. Dalam asuhannyalah nabi Muhammad dibesarkan sampai usia 4 tahun. Setelah itu, kurang lebih 2 tahun beliau berada dalam asuhan ibu kandungnya. Ketika berusia 6 tahun, Nabi Muhammad menjadi yatim piatu.

Setelah menjadi yatim piatu, Nabi Muhammad tinggal dan diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib. Namun, dua tahun kemudian Abdul Mutahalib meninggal karena renta. Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya, Abu Thalib. Seperti juga Abdul Muthalib, dia sangat disegani dan dihormati orang Quraisy dan penduduk Mekkah secara keseluruhan tetapi dia miskin.

Dalam usia muda, Nabi Muhammad sebagai pengembala kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Melalui kegiatan pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berpikir dan merenung. Dalam suasana demikian, dia ingin melihat sesuatu di balik semuanya. Pemikirandan perenungan itu membuatnya jauh dari segala pemikiran nafsu duniawi, seingga ia terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya. Karena itu sejak muda ia sudah dijuluki al-amin,orang yang terpercaya.

Ketika pamannya, Abu Thalib memutuskan untuk pergi ke Syam dalam misi perdagangan,pada waktu itu usia Nabi Muhammad telah mencapai 9 tahun. Ketika pamannya mau berangkat, tiba-tiba saja Nabi Muhammad bergantungan pada pamannya dan tidak mau berpisah, yang menyebabkan pamannya berkata, “Aku akan membawanya bersamaku ke Syam dan dia tidak boleh berpisah denganku dan aku tidak akan pernah meninggalkannya.”Setelah sampai di sebuah kota bernama Bashrah di wilayah Syam, di tempat itu dikenal ada seorang pendeta yang selalu beribadah di tempat peribadatannya. Mereka memutuskan untuk berteduh di bawah pohon dekat tempat peribadatan itu. Pendeta itu memperhatikan awan yang menyertai perjalanan mereka dan dahan pohon yang memayungi Nabi Muhammad sehingga dia berteduh di bawahnya dari terik matahari. Pendeta itu penasaran dengan apa yang dia saksikan, sehingga dia mengundang mereka semua untuk hadir dalam undangan makan siang. Mereka semua hadir kecuali Nabi Muhammad karena usianya masih sangat muda. Setelah mereka hadir dan pendeta Buhaira tidak menemukan tanda-tanda yang dia ketahui, maka pendeta Buhaira berkata, “Apakah kalian semua telah hadir?’ Mereka menjawab,”Semua yang pantas menghadiri undanganmu telah hadir kecuali satu. Dia adalah anak kami yang masih kecil.” Buhaira berkata,”jangan lakukan itu, tidak boleh ada yang ketinggalan dalam undanganku ini,tolong panggil dia!”

Setelah Nabi Muhammad hadir, Pendeta Buhaira berdiri dan berkata,’ Wahai anak kecil (Muhammada),demi Lata dan “Uzza aku bertanya kepadamu dan aku sangat mengharapkan engkau mau menjawab apa yangaku tanyakan.” Buhaira bertanya dengan sumpah itu, karena ia mendengar orang-orang Quraisy suka mengucapkannya. Namun, Muhammadsegera menjawab,”Janganengakutanya aku dengan nama Lata dan ‘Uzza. Demi Allah, tidak ada yang aku benci melebihi keduanya.” Buhaira berkata lagi, “Kalau begitu, atasnama Allah aku memintamu untuk menjawab pertanyaanku.” Muhammad berkata,”Katakanlah, apa yang ingin engkau tanyakan.’

Buhaira kemudian bertanya berbagai hal pada Nabi Muhammad, mulai dari tidurnya, tentanggayanya dan tentangperkara-perkara lainnya. Nabi Muhammad pun menjawab semua pertanyaan itudengan lancer. Mka apa yangbkemudian didengarvoleh Buhaira benar-benar sama dengan apa yang ia ketahui selama ini. Kemudian ia melihat punggung Nabi Muhammad dan menemukan ‘cap kenabian’ diantara kedua pundaknya,sesuai dengan tempat yang semestinya, sebagaimana yangia ketahui.

Maka setelah mengetahui tnda-tanda itu, Buhaira lalu menemui Abu Thalib. “Apa hubunganmu dengan anak kecil itu?” Abu Thalib menjawab bahwa Nabi Muhammad adalah anaknya. Buhaira membantahnya, “Ia bukan anakmu dan semestinya anakitu tidak memiliki ayah yang masih hidup.” Abu Thalib menjwab, “ Ia keponakanku (anak saudaraku).” Ayahnya telah meninggal ketika ibunya masih mengandung.” Buhaira berkata, “Bawalah segera pulang anak itu dan jagalah ia dari orang-orang Yahudi. Demi Allah jika mereka melihatnya dan megetahui anak itu seperti yang aku ketahui,maka mereka akan menyakitinya. Pendeta itupun berkata bahwa kelak keponakan Abu Thalib akan menjadi orangpenting di negrinya.



No comments:

Post a Comment